Mantra adalah harapan yang biasanya diucapkan, divisualkan, sampai dibunyikan; Lumina adalah unit satuan ukur cahaya; jika dua kata itu digabung menjadi: MANTRALUMINA. Sebuah istilah yang
memantik/membuka asosiasi kita atas sesuatu yang berkonotasi spiritual. Dalam konteks Festival Seni Cahaya dan Pemetaan Proyeksi ini, MANTRALUMINA bermakna sebagai sebuah tema bagi karya-karya seni cahaya yang akan mengeksplorasi keinginan/harapan baik dari pembacaan atas dunia mikrokosmos (jagad cilik) dan dunia makrokosmos (jagad gedhe), dan menghadirkannya dengan berbagai eksperimen ilusi optis dan seni cahaya interaktif pada berbagai gedung dan tempat di Yogyakarta.
Tema MANTRALUMINA untuk SUMONAR 2020 akan menjadi sebuah peristiwa dan pameran yang penting dalam sejarah perkembangan seni media baru di Indonesia dan Asia Tenggara, terutama dengan tawarannya dalam menghadirkan berbagai seniman/penampil yang terkemuka, baik nasional maupun
internasional yang aktif di berbagai bidang kreasi seni, media dan teknologi.
MANTRALUMINA adalah reaksi atas situasi pendemi yang terjadi secara global melalui karya seni cahaya, ini adalah gerakan perlawanan dengan cara mengidupkan harapan positif yang juga mengeksplorasi berbagai persilangan peradaban, pengaruh budaya media dan teknologi.
MANTRALUMINA, pemetaan proyeksi (projection mapping) dan seni cahaya interaktif
(interactive light art) akan menampilkan berbagai permainan, eksplorasi, dan eksperimen karya-karya yang menggunakan alat proyeksi cahaya berupa proyektor yang menghasilkan beragam ilusi optikal pada bidang datar dua dimensi maupun objek tiga dimensi melalui wahana virtual. Karya-karya projection mapping dan
interactive light art ini akan berlangsung di depan berbagai gedung bersejarah
di kota Yogyakarta secara virtual.
MANTRALUMINA adalah tema kurasi SUMONAR 2020, a projection mapping and interactive light art festival tahun 2020, dimana ini adalah festival seni cahaya satu-satunya di Indonesia yang akan selalu
mengusung kurasi yang senafas dengan perubahan media dan teknologi tanpa meninggalkan sejarah, dan terus menggali berbagai kemungkinan-kemungkinan baru.
Mantra (Spell) means hope that is usually chanted, visualized, or even sung; Lumina is a unit of
measurement for light; together the words becomes MANTRALUMINA. A term that triggers and opens our senses to something spiritual. In the context of this Projection Mapping and
Interactive Light Art Festival.
MANTRALUMINA represents the theme of the light arts with which explores the wish and good deeds from the recitation of the microcosmos (small universe) and the macrocosmos (great universe), and then presenting them through various experiments on optical illusion and interactive light art at various
buildings places and locations in Yogyakarta.
The theme MANTRALUMINA for SUMONAR 2020 will be a phenomenon and a notable exhibition in the history of new media art development in Indonesia and South East Asia, particularly for its enticement presenting renowned artists/participants nationally and internationally who are actively creating in the field of arts, media, and technology.
MANTRALUMINA is a reaction to the global epidemic situation through the work of light art, this is a
resistance movement by reviving positive hopes which additionally explores various crossings of
civilizations, the influence of media culture and technology.
MANTRALUMINA, a projection mapping and interactive light art festival will showcase various games,
explorations, and experimental artworks utilizing a light projection tool in the form of a projector
resulting in various optical illusions on the flat surface of a 2-dimensional object or even a 3-dimensional one through virtual platform. The projection mapping and interactive light art installations will be
showcased virtually at various historical buildings in the city of Yogyakarta .
MANTRALUMINA is the curatorial theme of SUMONAR 2020, a projection mapping and interactive light art festival in 2020, which is the only light art festival happening in Indonesia, and it will always carry a curatorial theme that responds to the current development of media and technology while still taking history into account and continually excavates new possibilities.